|
Jakarta - Indonesia meskipun baru memiliki sekitar 72 juta pengguna internet, namun suara penggunanya 'sangat berisik' dan sampai menggema ke seluruh dunia lewat jejaring media sosial.
Hal itu diakui Antonny Liem, CEO PT Merah Cipta Media yang membawahi sejumlah perusahaan konsultan komunikasi, startup incubator, dan berbagai perusahaan teknologi online di Indonesia.
Menurutnya, masyarakat kita sangat aktif bermedia sosial. Sebanyak 93% dari pengguna internet di Indonesia, aktif mengakses Facebook. Bahkan Jakarta tercatat sebagai pengguna Twitter terbanyak, hingga disebut sebagai ibukota media sosial berbasis teks 140 karakter tersebut.
“Jumlah mobile subscription yang aktif di Indonesia juga mencapai 282 jutaan. Di mana 74% di antaranya digunakan masyarakat kita untuk mengakses media sosial,” ungkap Antonny kepada detikINET, Senin (23/2/2015).
Fenomena sosial ini memang didukung oleh kultur masyarakat Indonesia yang pada dasarnya senang berkumpul. “Masyarakat kita juga cenderung haus terhadap hal-hal baru,” ujarnya lebih lanjut.
Itu sebabnya, Antonny tak heran jika kemudian Jakarta terpilih menjadi tuan rumah Social Media Week karena memang Indonesia adalah pengguna internet yang luar biasa. Tingkat penetrasi penggunaan internet di negeri ini pun mencapai 29%.
“Ini adalah acara rutin tahunan yang diselenggarakan sejak 2009. Dan kali ini kita bisa berbangga karena Jakarta terpilih menjadi salah satu tuan rumah Social Media Week,” kata Antonny yang kebetulan juga ketua penyelenggara event ini.
Hal itu diakui Antonny Liem, CEO PT Merah Cipta Media yang membawahi sejumlah perusahaan konsultan komunikasi, startup incubator, dan berbagai perusahaan teknologi online di Indonesia.
Menurutnya, masyarakat kita sangat aktif bermedia sosial. Sebanyak 93% dari pengguna internet di Indonesia, aktif mengakses Facebook. Bahkan Jakarta tercatat sebagai pengguna Twitter terbanyak, hingga disebut sebagai ibukota media sosial berbasis teks 140 karakter tersebut.
“Jumlah mobile subscription yang aktif di Indonesia juga mencapai 282 jutaan. Di mana 74% di antaranya digunakan masyarakat kita untuk mengakses media sosial,” ungkap Antonny kepada detikINET, Senin (23/2/2015).
Fenomena sosial ini memang didukung oleh kultur masyarakat Indonesia yang pada dasarnya senang berkumpul. “Masyarakat kita juga cenderung haus terhadap hal-hal baru,” ujarnya lebih lanjut.
Itu sebabnya, Antonny tak heran jika kemudian Jakarta terpilih menjadi tuan rumah Social Media Week karena memang Indonesia adalah pengguna internet yang luar biasa. Tingkat penetrasi penggunaan internet di negeri ini pun mencapai 29%.
“Ini adalah acara rutin tahunan yang diselenggarakan sejak 2009. Dan kali ini kita bisa berbangga karena Jakarta terpilih menjadi salah satu tuan rumah Social Media Week,” kata Antonny yang kebetulan juga ketua penyelenggara event ini.
Selain Jakarta, acara bertaraf internasional ini juga diselenggarakan secara berbarengan di enam kota dunia lainnya, yaitu New York, Milan, Hamburg, Copenhagen, Lagos, dan Bangalore.
Di Jakarta, Social Media Week sendiri mulai diselenggarakan di Pacific Place SCBD mulai 23 hingga 27 Februari 2015 ini. Di sepanjang 2015 ini, Social Media Week akan diadakan selama empat periode terpisah di 21 kota besar dunia.
Selama seminggu, para aktivis media sosial akan berpesta dengan kehadiran para bos-bos besar dari jejaring ternama seperti Twitter, Path, BuzzFeed, LinkedIn, Social Bakers, dan Kurio. Total ada 60 pembicara baik dari dalam maupun luar negeri.
Selain dua hari konferensi, ada lima Master Class untuk pelajaran praktis dari pakar industri dalam dan luar negeri, serta ada lebih dari 20 Workshop dan temu komunitas gratis dengan tema yang sangat menarik.
Acara yang baru pertama kali diadakan di Indonesia ini diharapkan dapat menjadi benchmark untuk acara sejenis di Asia Tenggara, dan juga menjadi ajang bagi Indonesia dan khususnya Jakarta untuk disejajarkan ke kota-kota metropolitan di seluruh dunia.
Pengunjung yang berpartisipasi baik secara langsung maupun melalui online diharapkan dapat berdiskusi, terinspirasi, dan berkreasi menggunakan teknologi dan media sosial untuk Indonesia yang lebih maju dan handal.
Di Jakarta, Social Media Week sendiri mulai diselenggarakan di Pacific Place SCBD mulai 23 hingga 27 Februari 2015 ini. Di sepanjang 2015 ini, Social Media Week akan diadakan selama empat periode terpisah di 21 kota besar dunia.
Selama seminggu, para aktivis media sosial akan berpesta dengan kehadiran para bos-bos besar dari jejaring ternama seperti Twitter, Path, BuzzFeed, LinkedIn, Social Bakers, dan Kurio. Total ada 60 pembicara baik dari dalam maupun luar negeri.
Selain dua hari konferensi, ada lima Master Class untuk pelajaran praktis dari pakar industri dalam dan luar negeri, serta ada lebih dari 20 Workshop dan temu komunitas gratis dengan tema yang sangat menarik.
Acara yang baru pertama kali diadakan di Indonesia ini diharapkan dapat menjadi benchmark untuk acara sejenis di Asia Tenggara, dan juga menjadi ajang bagi Indonesia dan khususnya Jakarta untuk disejajarkan ke kota-kota metropolitan di seluruh dunia.
Pengunjung yang berpartisipasi baik secara langsung maupun melalui online diharapkan dapat berdiskusi, terinspirasi, dan berkreasi menggunakan teknologi dan media sosial untuk Indonesia yang lebih maju dan handal.
(sumber: detik.com)
WAJIB BACA!
Beberapa Penghasilan Online paling realistis dan anti SCAM. Kerja Online cuma dengan mengetik kode captcha, anda digaji dollar. Silahkan baca postingan kerja online ketik captcha disini.